NAGEKEO - Jalan Nasional Danga-Marapokot di Desa Tonggurambang, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dibutuhkan peran perhatian pemerintah. Pasalnya, jalan yang belum lama ini ditingkatkan menjadi hotmix, saat ini nyaris putus akibat sensitif beban yang melintas sehingga terjadi subsiden tanah pada deker.
Dampak dari geo subsiden tanah pada deker itu, Muhamad Iksan (34) warga Desa Tonggurambang kepada wartawan, Sabtu (8/1/2021) menuturkan, telah terjadi dua peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di tempat tersebut.
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|
"Ini deker ambruk sejak tanggal 27 desember 2021 kemarin. Sudah 2 kali kecelakaan ditempat ini. itu terjadi sebelum tahun baru satu orang dan hari raya tahun baru itu satu orang, " jelasnya.
Mantan pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) di Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo ini juga menyebut, jika saja jalan yang statusnya jalan nasional, dimana deker penghubung jalan terjadi ambruk total akankah masyarakat harus menunggu perhatian pemerintah pusat sedangkan hal tersebut sifatnya urgensi.
"Saya pikir hal ini sangat urgen, meski jalan ini statusnya nasional pemerintah daerah juga mungkin ada sedikit pertimbangan menyikapi persoalan ini, karena bagaimanapun jalan ini merupakan salasatu akses utama perdagangan atau jalur perekomian masuk ke Danga, Mbay. Tohhh pembenahan infrastruktur inikan untuk kita juga untuk daerah kita sendiri kenapa jadi tontonan, " ujar Iksan.
Fakta ditemukan media ini, guna antisipasi laka lantas berkelanjutan terutama pada saat malam hari, warga di sekitaran ambruknya deker itu berinisiatif memberi sandi pipa besi tepatnya di badan jalan agar pengguna jalan mengetahui bahwa deker itu sedang rusak dan pengguna jalan dapat mengurangi kecepatan mereka.
Selanjutnya media ini juga terus mencari tahu terkait mekanisme pembenahan/perbaikan infrastruktur deker ambruk tersebut.